Selasa, 12 Juli 2016

Jika Sudah Memahami Hukum Karma Maka Takkan Lagi Berani Melakukan kejahatan

Jika sudah memahami Hukum Karma maka takkan lagi berani melakukan kejahatan; tahu untuk mengumpulkan jasa kebajikan, maka dengan sendirinya juga dapat bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan orang lain.

Jasa kebajikan kita sendiri tidak banyak, tapi yang dilakukan orang lain ternyata lebih banyak, maka saya akan ikut bersukacita, menjadikan jasa kebajikannya sebagai jasa kebajikan sendiri. Apakah dengan demikian dia akan merugi? Tidak, ibaratnya sebuah pelita yang dinyalakan, saya meminjam apinya untuk menyalakan pelitaku, sehingga pelitaku ikut bercahaya, inilah yang disebut dengan ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan orang lain.

Pelitaku tetap menyala dan pelita orang lain takkan padam, jadi dia takkan  rugi apa-apa. Dan lagipula pelitaku ini menyala adalah berkat jasa pelitanya, saling menyinari dan menerangi, menyempurnakan jasa kebajikan yang tak terhingga dan tanpa batas.

Kebalikkan dari ikut bersukacita adalah iri hati dan merintangi, tetapi terlebih dulu lihat dulu bagaimana korban anda dan misi yang akan diembannya, serta pengaruh yang akan ditimbulkan.

Apabila pengaruh yang ditimbulkan akan lama jangka waktunya dan meluas, maka dosa yang diperbuat karena merintanginya, akan sangat berat. Andaikata orang yang anda celakai adalah orang baik, kemudian karena iri hati anda merusak rencana baiknya, dan ternyata tindakan baiknya itu akan membawa manfaat bagi para makhluk, bagaimana akibatnya? Para makhluk tidak bisa memperoleh manfaat. Dosa ini bukan lagi dijalin dengan korban anda satu orang saja, tetapi andaikata dia akan membawa manfaat bagi seribu orang, sepuluh ribu orang, maka anda telah menjalin dosa dengan seribu atau sepuluh ribu orang, maka persoalan ini akan jadi sangat berat!

Andaikata pula pengaruhnya bisa bertahan selama bertahun-tahun, atau belasan tahun atau 20 hingga 30 tahun, maka dosa anda sangat berat, jangan waktu semakin panjang maka dosa semakin berat.

Menghalangi penyebaran Ajaran Buddha sungguh berat dosanya, periode penyebaran Ajaran Buddha Sakyamuni masih akan berlangsung sembilan ribu tahun lagi, andaikata anda berani merusaknya, sehingga selama sembilan ribu tahun masyarakat tidak berkesempatan mendengar Buddha Dharma, beban ini harus anda pertanggungjawabkan.

Maka itu kita harus senantiasa ikut bersukacita atas kebajikan yang dilakukan orang lain, kita melihat kebajikan orang lain, kita ikut menyebarluaskan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2014


真正知道有因果報應,就不敢為非作歹了;知道積功累德,就自然會隨喜功德。我們自己做的功德不多,別人做得不少,我能隨喜,把他的功德變成我的功德。他有沒有損失?他沒有,好像他是一盞燈,點燃的,我這個火把借他的光,我也點燃了,這叫隨喜功德,我的點燃,他沒有損失。而且我這個燈能放光,是承他的功德,光光互照,成就無量無邊功德。

  隨喜的反面就是嫉妒障礙,嫉妒障礙要看什麼樣的人,什麼樣的事,看它的影響。影響的時間愈長,面愈大,那個罪就愈重。如果這個人是個好人,我們嫉妒他,我們要破壞他的好事,那他的好事是利益眾生的,破壞怎麼樣?眾生不能得利益。這個結罪不是跟他結,他能夠利益多少眾生,他能夠利益一千人、一萬人,你要向這一千人、一萬人結罪,麻煩可大了!如果他影響若干年,或者十幾年、二三十年,這個罪,時間愈長罪就愈重。障礙佛法很麻煩,釋迦牟尼佛的法運,後面還有九千年,你要是把它破壞,後面九千年的人沒有聞法的機會,這個責任你要承當。那我們懂得隨喜功德,我們看到這樁好事,把它發揚光大。

文摘恭录  二零一四淨土大經科註  (第七十九集)  2014/7/20

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar