Selasa, 26 Juli 2016

Menfokuskan Diri Pada Satu Pintu Dharma

Ketika permulaan kami meninggalkan keduniawian, ada seorang Bhiksu senior yang mengatakan padaku, agar saya melepaskan niatku belajar ajaran sutra, katanya begitu, “Tidak ada gunanya kamu belajar ajaran sutra, tidak bisa cari uang, nanti bisa kelaparan”.

Jadi harus belajar apa? Upacara-upacara ritual, baru bisa mendatangkan uang. Saya mengatakan padanya bahwa saya menjadi Bhiksu tujuannya bukan untuk cari uang, tetapi oleh karena Ajaran Buddha itu sungguh bagus dan saya amat bersukacita memperoleh kesempatan ikut menyebarluaskan Buddha Dharma, ini adalah hal yang bagus sekali, betapapun kesulitan yang harus dihadapi juga tak masalah.   

Siswa Buddha memang hanya boleh memiliki tiga helai jubah dan satu patra, makan sehari satu kali, berteduh di bawah pohon, bukankah keadaan kita sekarang sudah amat lumayan dibandingkan jaman dulu? Kita memiliki sebuah rumah mungil tempat berteduh dari angin dan hujan, makanan yang dapat mengganjal perut, pakaian pelindung dari kedinginan, sudah cukup, yang lainnya jangan mau lagi.

Sepanjang hidup mengingat ajaran para terdahulu, menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang, berbahagia dalam Dharma. Seperti yang diucapkan Konfusius benar adanya, yakni “Mempelajari ajaran yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang banyak, lalu dapat mengamalkannya dalam bentuk tindakan nyata, bukankah ini amat membahagiakan?”, inilah yang dimaksud di dalam Ajaran Buddha sebagai memperoleh kebahagiaan dalam Dharma.

Vihara masa kini lambat laun tampak seperti berubah jadi toko bisnis, masalah ini amat parah. Praktisi yang benar-benar membangkitkan niat, yang mengorbankan diri sendiri demi orang banyak, maka harus menfokuskan diri pada ajaran sutra. Guru sudah tiada, tetapi metode atau cara masih ada, asalkan kita melatih diri sesuai dengan metode ini, juga bisa mencapai pencerahan. Harus yakin pada metode yang satu ini, andaikata anda mau berhasil maka “menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang”, sepanjang hidup mengingat kalimat ini.     

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Oktober 2015


我們初出家的時候,老和尚告訴我,叫我放棄學經教,你學那個沒有用,那不能賺錢,你沒飯吃。那學什麼?經懺佛事法會,這個賺錢。做佛事都有價碼的,都有價錢的,你說有什麼辦法?我說我不是為這個出家的,我是為了佛法殊勝,佛法非常好,很喜歡,有這個機會能承傳,這是好事,再辛苦也無所謂。佛弟子本來就是三衣一缽,日中一食,樹下一宿,我們比過去已經好太多了,有個小房子遮蔽風雨,能吃得飽、穿得暖,夠了,其他的不要了。一生接受老人的教誨,一門深入,長時薰修,法喜充滿。夫子說的話不錯,「學而時習之,不亦說乎」,那個悅就是佛法講的法喜充滿。
現在的佛教,寺院好像也慢慢變成商店,這個問題嚴重。要真正發心的人,捨己為人的人,要專攻經教。老師沒有了,老師沒有了方法在,只要依照這個方法,一樣可以開悟。這個方法要相信,不是迷信,你要想成就,「一門深入,長時薰修」,一生記住這句話。

文摘恭錄  二零一四淨土大經科註  (第二六一集)  2015/10/11

Sumber :
Keseimbangan Pikiran 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar