Selasa, 26 Juli 2016

Apa yang Dimaksud Dengan Klesa (Kekotoran Batin)?

Apa yang dimaksud dengan klesa (kekotoran batin)? Yaitu lobha (ketamakan), dosa (amarah/kebencian), moha (kebodohan), kesombongan dan kecurigaan/keraguan. Bila muncul kekotoran batin, maka ini adalah salah, sebaliknya yang harus dibangkitkan adalah prajna (kebijaksanaan). Oleh karena kebijaksanaan dapat membantu semua makhluk, yakni mendidik para makhluk.

Apa yang diajarkan? Yakni mengajari agar setiap insan dapat melewati kehidupan yang bahagia, sepanjang hidup penuh dengan sukacita dalam Dharma. Ke mana harus mencarinya? Di dalam Buddha Dharma Mahayana. Andaikata di dalam Buddha Dharma Mahayana tidak ada hal ini, bagaimana bisa memikat begitu banyak praktisi datang mempelajarinya? Bagus sekali!

Tetapi praktisi yang serius belajarnya jumlahnya sedikit, sementara yang datang belajar sambil membawa serta khayalan, jumlahnya banyak. Kenapa dibilang membawa serta? Karena tidak melepaskan kemelekatannya maka itu dia datang sambil membawa serta. Harus dilepaskan sampai sebersih-bersihnya barulah pembebasan diperoleh.

Pakaian hanya untuk melindungi tubuh dari hawa dingin, makanan asalkan bisa mengenyangkan sudah cukup, jangan tamak, rumah mungil asalkan bisa melindungi dari angin dan hujan maka sudah cukup, anda akan memperoleh pembebasan besar. Manusia yang tahu merasa cukup baru bisa mencapai KeBuddhaan.   

Manusia yang tidak mempunyai keinginan, “Dengan manusia lain takkan berseteru, terhadap dunia ini takkan ada keinginan”, maka anda akan memperoleh kebebasan besar. Maka itu hal ini harus ada kebijaksanaan, kalau tidak punya kebijaksanaan maka dia malah akan jadi curiga, kehidupan seperti itu akan begitu menyiksakan.  

Justru dia tidak tahu bahwa kehidupan macam begini adalah begitu membahagiakan, batin tiada tekanan takkan ada kekhawatiran, tiada kerisauan, takkan ada khayalan, juga takkan ada bentuk-bentuk pikiran, menurutmu betapa bahagianya badan sehat dan kuat, ragam penyakit takkan muncul.

Master Hai Xian telah memperlihatkan teladan pada kita, dengan usia 112 tahun masih memanjat pohon, di depan vihara mereka ada sebatang pohon Persimmon, ketika umat berdatangan, beliau akan memanjat ke atas pohon untuk memetik buah Persimmon buat dibagikan kepada semuanya.

Sejak kecil Master Hai Xian dibesarkan di dalam keluarga petani, ayahbundanya hidup berladang, sejak kecil beliau sudah belajar bercocok tanam, sepanjang hidupnya melakukan pekerjaan ini. Beliau membuka lahan persawahan, di dusun terpencil tanah-tanah tandus tidak ada yang menggarap, beliau pergi membukanya, berhasil menggarap hingga lebih dari 6,67 hektar luasnya.

Saat panen tiba, selain diperuntukkan bagi penghuni vihara, vihara mungil tersebut hanya dihuni sekitar 4 atau 5 orang saja, buah panen takkan bisa dihabiskan semuanya, jadi diberikan kepada korban bencana di seluruh pelosok, di wilayah mana yang dilanda bencana kekurangan pangan, maka mereka akan mengirimnya ke sana.

Mereka takkan menjual hasil panen untuk diuangkan, juga takkan diuangkan untuk memperindah vihara sendiri atau untuk keperluan vihara, Master Hai Xian takkan memikirkannya. Asalkan gubukku ini bisa melindungiku dari angin dan hujan maka sudah cukup, tidak perlu memperluasnya lagi.

Lihatlah hati orang begitu sucinya, melewati kehidupan begitu sederhananya, sungguh sebuah teladan yang bagus, ini mengajari kita untuk tidak melekat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2015 


煩惱是什麼?是貪瞋痴慢疑,是生這個東西,那就錯了。完全生的是智慧,這個智慧可以幫助一切眾生,就是教化眾生。教什麼?教一個人一生過著幸福美滿的生活,一生生活在法喜充滿當中,好不好?好!到哪裡去找?大乘佛法。大乘佛法要沒有這些東西,怎麼能夠吸引那麼多的人去學習?真好!

可惜真學的人少,帶著虛妄學習的人多。怎麼說帶著的?沒有放下就都帶了。要放下,放得乾乾淨淨,得大自在。衣服只要保暖,飲食只要吃飽就夠了,別貪,房屋只要可以遮蔽風雨就行了,你就得大自在。人知足就成佛。人無求,「於人無爭,於世無求」,你就得大自在。所以,這個要有智慧,沒有智慧他懷疑,那個生活多苦。他沒想那生活真樂,心裡面沒有憂慮、沒有煩惱、沒有妄想、沒有雜念,你說你多幸福,身體強健,百病不生。海賢老和尚做出榜樣給我們看,一百一十二歲還要爬樹,他門口有棵柿子樹,信徒來了,他爬到樹上去摘柿子分給大家,一百一十二歲。從小生長在農家,父母都是種田的,他從小就學會種田,一生種田,好,在這個時代。他開荒,鄉下荒山沒有人種的,他去開,開了一百多畝。種的東西都豐收,除了自己小廟,小廟只有四、五個人,吃不完,拿去救災,四面八方的,這些臨近的,哪個地方有災難,沒有糧食吃的他就送,救濟貧苦。他不拿去賣錢,不拿去做為擴建自己道場的這些用途,他沒想到。我這個幾間草屋可以遮蔽風雨,行了,不必擴充了。人家心多清淨,生活多麼單純,真是好榜樣。這是教我們不執著。

文摘恭錄   二零一四淨土大經科註  (第二六八集)  2015/10/25

Sumber :
Keseimbangan Pikiran 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar