Jumat, 29 Juli 2016

Budaya Han (Budaya Tradisionil Tiongkok)

Dr. Arnold J. Toynbee bermaitri karuna telah menunjukkan pada kita sebuah jalan keluar sebagai penyelesaian permasalahan di abad 21 ini, yakni kondisi masyarakat sekarang ini, hanya dapat ditangani dengan Ajaran Konfusius Mencius dan Buddha Dharma Mahayana.

Kedua ajaran tersebut ada di Tiongkok, tetapi Bangsa Tiongkok malah melupakannya, kini Ajaran Konfusius Mencius sudah tidak ada lagi, demikian pula halnya dengan Buddha Dharma Mahayana juga sudah tidak ada lagi. Insan yang belajar Ajaran Konfusius Mencius dan Buddha Dharma Mahayana, di dalam masyarakat sekarang ini tidak punya jalan keluar, orang lain takkan mengagumimu, juga tidak ada orang yang memerlukanmu, lantas bagaimana?

Permasalahan sekarang semakin rumit dari tahun ke tahun. Namun ada secuil kabar baik, dimana negara-negara di dunia mulai berminat pada Budaya Han (Budaya Tradisionil Tiongkok). Bangsa Han akan memulai langkah tersebut, yakni pemerintah akan menggalakkan pembelajaran Bahasa Mandarin baik di sekolah dasar, sekolah menengah dan universitas, sehingga perlahan dampak ini akan meluas.

Dekan dari sebuah universitas di Indonesia, dua kali berkunjung ke Hongkong menemui diriku, memberitahuku bahwa pemerintah RI menetapkan “Di Zi Gui” sebagai mata pelajaran resmi di tingkat sekolah dasar dan menengah, mereka menerjemahkan “Di Zi Gui” ke dalam Bahasa Indonesia dan mulai mengajar.

Dalam kunjungannya, mereka menanyakan padaku tentang metode pengajaran, saya berkata bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, terdiri dari lebih dari sepuluh ribu pulau besar dan kecil, maka itu mereka berpergian dengan menggunakan moda transportasi air, populasi mereka juga tidak sedikit, sekitar        230 juta jiwa, dengan populasi anak-anak yang begitu banyak, tersebar di berbagai wilayah.

Saya bertanya padanya, berapa jumlah keseluruhan sekolah dasar dan menengah di negeri tersebut? Dia memberitahuku, sekitar 150 ribu. Saya berkata apabila satu sekolah membutuhkan seorang guru, maka harus merekrut 150 ribu orang tenaga pendidik, ke mana harus mencari begitu banyak guru? Tidak berdaya.

Maka itu saya memberi saran padanya, kementerian pendidikan harus membangun sebuah kampus yang khusus mendidik calon guru Di Zi Gui sehingga dapat menghasilkan guru Di Zi Gui yang berkualitas di seluruh pelosok negeri, ini sangat penting.  

Apabila menggunakan pendidikan jarak jauh, saya katakan padanya, di Australia, mereka telah berhasil melakukan pendidikan jarak jauh, boleh ke sana untuk mempelajarinya. 

Andaikata menggunakan media televisi, jaringan internet, maka hanya butuh belasan atau 20 orang guru berkualitas saja, setiap hari 24 jam terus menerus menyiarkannya, agar seluruh penduduk negeri dapat menikmati manfaat ini, tidak hanya anak-anak sekolah, cara ini bagus.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Desember 2015

英國湯恩比博士這些人,心地善良慈悲,為我們指出一條道路,那就是解決二十一世紀的問題,這就是現前社會問題,只有孔孟學說、大乘佛法,他指出來的。這兩樣東西都在中國,但是中國人把它忘掉,孔孟學說沒有了,大乘佛法也沒有了。學孔孟學說的人、學大乘佛法的人,在現前這個社會走投無路,沒有人欣賞你,沒有人需要你,這怎麼辦?現在問題一年比一年嚴重。好像起了一點好的現象,許許多多的國家對漢文化漸漸的感興趣了。英國人帶頭,他怎麼做?他們政府下令,全國小學、中學、大學,所有的學生都要學中文,慢慢會形成一個風氣,很難得。印度尼西亞的大學校長,兩次到香港來看我,告訴我,印尼政府全國中學、小學課程裡頭正式納入《弟子規》。回教學校,全國,不是一個學校,全國中小學都要學《弟子規》,把《弟子規》翻成印尼文,已經在開始教了。那時來問我怎麼教法?我說印尼是個島國,它有一萬多個島嶼,所以他們往來是船隻,是他們的交通工具,居民也不少,它有二億三千萬人口,兒童這麼多,分散在各處。我問他,你中小學一共有多少個學校?他告訴我大概有十五萬。我說一個學校一個老師,就要十五萬個老師,二個老師就要三十萬個老師,這老師到哪去找?沒法子找。所以我給他建議,教育部下面要設一個漢學師資學校,像專科學校、專科大學,培養全國教《弟子規》師資的老師,這很重要。救急用遠程教學,我告訴他,澳洲的遠程教學做得非常好,可以去參觀、去考察。就是用衛星電視、網際網路,只要有十幾二十個好的老師,每天二十四小時不斷的播講,全國人民都受惠,不單是學生,這個方法好。

文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註  (第二九二集)  2015/12/2 

Sumber :
Keseimbangan Batin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar