Beberapa hari yang lalu, Upasika Qi membawa sekeping DVD kepadaku. Baru-baru ini di vihara mereka, ada seorang pasien yang sudah 4 tahun mengidap kanker paru-paru, siksaan yang dialami tak terungkapkan dengan kata-kata.
Setelah bertemu dengan Buddha Dharma, bertemu dengan Pintu Dharma Tanah Suci, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo. Pasien ini berkata, vihara Upasika Qi amat berwibawa, karena itu dia ingin meninggal dunia di vihara tersebut. Pasien ini tinggal di vihara selama 40 hari, kemudian terlahir ke Alam Sukhavati.
Pasien ini bernama Yang Hong-mei, tahun ini berusia 50 tahun, memberi pembuktian kepada kita.
Master Hai Xian membuat peragaan Dharma kepada kita selama 92 tahun, kemudian terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Upasika Yang Hong-mei baru belajar Ajaran Buddha, namun saat menjelang ajal, beliau mampu membuat peragaan kepada kita semuanya, sebagai pembuktian, hanya dalam waktu 40 hari saja.
Ketika sel-sel kanker menyebar, siksaan ini tak terungkapkan dengan kata-kata, namun dia tidak merasa kesakitan, hanya melafal Amituofo berkesinambungan tak terputus.
Di vihara ada tiga orang anggota Sangha, yang selama 40 hari membantu dan menuntunnya melafal Amituofo. Setelah lelah, melafal di dalam hati, mulut tidak melafal tidak masalah. Tetapi kita dapat melihat bibirnya masih bergerak, inilah yang disebut dengan Melafal Gaya Vajra, ini menunjukkan bahwa dia benar-benar bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Dia mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, ada orang lain, sepertinya adalah sanak keluarganya, melihat ada dua aksara, 22, yakni dua puluh dua, mendadak muncul. Pada tanggal 22 pukul 11 Upasika Yang terlahir ke Alam Sukhavati.
Sekujur tubuhnya lembut, meninggal dunia dalam posisi duduk bersila, kami yang melihatnya jadi semakin kuat keyakinannya. Sejak membangkitkan tekad hingga terlahir ke Alam Sukhavati, adalah 40 hari.
Kita terlahir di era kekacauan, bencana terjadi di mana-mana, hidup di dunia ini tidak ada rasa amannya. Sedangkan praktisi pelafal Amituofo, memiliki kepastian masa depan, maka itu dia akan bersukacita menjalani kehidupan di dunia ini, mengapa demikian? Membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, setiap saat berniat terlahir ke Alam Sukhavati.
Insan begini adalah yang tercerahkan, setiap saat takkan lupa akan membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, ini adalah samadhi benar, ini merupakan jodoh setiap saat dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Jodoh ini sudah masak, bagaimana tidak timbul sukacita?
Bertemu dengan orang berjodoh, perkenalkanlah Pintu Dharma ini kepada mereka, saat menjelang ajal membuat peragaan untuk dilihat semua orang, Upasika Yang telah melakukannya, saya percaya kita semua juga dapat melakukannya, mengapa demikian?
Kalian belajar Buddha Dharma lebih lama daripada Upasika Yang, ceramah yang kalian dengar juga lebih banyak, ini merupakan hal yang jelas. Lantas apa masalahnya?
Masalahnya adalah tidak sanggup melepaskan kemelekatan. Asalkan mampu melepaskan kemelekatan, maka saat menjelang ajal, Buddha Amitabha pasti datang menjemput. Alam Sukhavati merupakan alam yang amat ideal, sampai di sana penderitaan apapun takkan ada lagi.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Desember 2015
前幾天,齊老居士來看我,帶了一片光碟給我看。最近她們道場有一位得的癌症,肺癌四年了,苦不堪言。遇到佛法,遇到淨土法門,發心念佛。聽說她的道場很莊嚴,她到這個道場來往生,住了四十天。四十天,真往生了。這個居士姓楊,叫楊紅梅,今年五十歲,給我們做實驗、做證明。海賢老和尚為我們表法九十二年,自在往生。楊紅梅居士初學佛沒多久,臨終給我們表演,為我們作證轉,四十天。癌症擴散苦不堪言,她沒有病痛,確確實實念佛沒有間斷。道場裡面有三位法師,這四十天幫她助念,帶著她一起念阿彌陀佛。念累了,心裡念,口不出聲沒關係。但是我們還看到她嘴唇微微在動,這叫金剛持,說明真正發心求生淨土。她預知時至,有人,好像是她的家親眷屬,看到兩個字,二二,就是二十二,突然現出來。他就提醒她,他說二十二什麼意思?空中現出來的。二十二號那天十一點鐘往生。讓別人看到,一點都不差錯,阿彌陀佛給我們示現二十二號她要走,佛來接她。全身柔軟,盤腿打坐走的,我們看到了增長信心。從發心求往生,四十天。謝居士的父親,真正接受兒子的勸告,信願持名只有兩個小時。跟四十八願所講的一模一樣,為我們來做證明,第十八願是真的,一點不假。
我們生在亂世,小災小難到處都有,每天不曉得有多少次。人,確確實實讓我們已經意識到,活在這個世間沒有安全感。信願持名的人則不然,他有安全感,他生活在這個世界依然是法喜充滿,常生歡喜心,為什麼?信願持名,念念求往生。這個正確,這個人真正覺悟、真正醒過來了。念念不失信願持名,就是住正定之聚,就是隨時往生極樂世界的緣分。這個緣分成熟了,怎麼不歡喜?遇到有緣人,介紹給大家,走的時候給大家做證明,楊紅梅能做到,我相信我們每個同修都可以做到。為什麼?你們學佛的時間比她久,聽的經比她多,對這樁事情了解,清楚明白。問題出在哪裡?出在我們還沒放下。果然萬緣放下,阿彌陀佛真的來接引。生到極樂世界,我們現在學的這些經文都是講極樂世界依正莊嚴,極樂世界太好、太理想了,到那個地方一切苦難全沒有了。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二九四集) 2015/12/28
Sumber :
Keseimbangan Batin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar