Selasa, 12 Juli 2016

Insan Yang Dapat Bersukacita Pada Keberhasilan Yang Diraih Orang Lain

Insan yang dapat bersukacita pada keberhasilan yang diraih orang lain, maka keangkuhan, iri hati, segala halangan ini sudah tiada lagi. Melihat orang lain berbuat kebajikan, melampaui diri sendiri, dapat ikut bersukacita, ini sungguh bernilai, ini adalah praktisi senior, jasa kebajikan anda takkan kalah dibandingkan dengannya.

Bagaimana kalau kalah dibandingkan dengannya? Akan timbul iri hati, menghalang-halangi, menghalalkan segala cara untuk merusak nama baiknya, takkan membiarkan dia berhasil, ini adalah menciptakan karma buruk.

Andaikata anda melihat orang lain berbuat kebajikan dan ikut bersukacita, maka seberapa besar jasa kebajikan yang dimilikinya, maka sebesar itu pula jasa kebajikan yang akan dinikmati dirimu, bahkan jasa kebajikan anda bisa melampaui dirinya.

Kita melihat keadaan masyarakat sekarang ini, pria wanita tua dan muda, di segala bidang, yang bisa ikut bersukacita atas keberhasilan orang lain, sungguh langka. Apa yang sering kita lihat? Persaingan, perebutan. Apalagi yang bekerja di bidang yang sama, menghalalkan segala cara untuk mencelakai pihak lawannya, selalu berharap agar dirinya yang paling sukses daripada semua orang, semua orang tak bisa melampaui diriku.

Niat pikiran ini tidak baik, ini adalah niat yang mementingkan diri sendiri, niat ini adalah cacat moral, ini bukan jasa kebajikan, tidak punya etika moral.

Orang jaman kini, kita bisa lihat di mana-mana, memuji dirinya sendiri dan menjelek-jelekkan orang lain, mengangkat diri sendiri dan menjatuhkan orang lain, menfitnah orang lain, ini yang kita lihat dalam masyarakat modern ini, baik pria wanita tua dan muda, segala bidang pekerjaan, amatilah dengan seksama.

Venerable Hong Lin menulis sebuah buku yang berjudul “Jika ingin Buddha Dharma berjaya, hanya bisa terwujud apabila sesama anggota Sangha saling memuji”, jasa kebajikan ini sungguh tak terhingga, memberi peringatan pada masyarakat sekarang. Ingatlah bahwa memuji adalah bersukacita pada kelebihan orang lain, bersukacita diterapkan dalam bentuk pujian, di dalam hati melihat semua orang adalah orang baik, memandang segala hal adalah hal baik, barulah sanggup memunculkan rasa sukacita dan pujian, menyempurnakan jasa kebajikan.

Bagaimana pula dengan kejahatan, apakah juga boleh ikut bersukacita? Kita lihat dalam “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra” yakni “Memuji Tathagata” dikatakan bahwa apabila perbuatan orang itu bertentangan dengan kebenaran, maka kita tidak memuji, ini baru betul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2014


人能隨喜,傲慢嫉妒這些障礙都沒有了。看到別人好,別人超過自己,能生歡喜心,這個難得,這是大德,你的功德不在他之下。在他之下怎麼樣?嫉妒、障礙,想方法破壞他,不讓他成就,那就造罪業了。你看到歡喜讚歎,他有多大功德,你就有多大功德,甚至於你的功德超過他。現在我們看今天社會,男女老少,各行各業,隨喜太少了。看到什麼?看到競爭,看到鬥爭。特別是同一個行業,不擇手段的破壞別人,一味希望自己成就超過一切人,一切人都不如我。這個念頭不好,這個念頭是什麼?自私自利,這個念頭就是缺德,它不是功德,沒有道德。現在人,我們普遍看到的,自讚毀他,自己讚歎自己,抬高自己,貶低別人,毀謗別人,這是在現在社會普遍看到的,男女老少,各行各業,你細心觀察。


宏琳法師寫了這麼一本書,《若要佛法興,唯有僧讚僧》,功德無量,提醒現在社會所有的眾生。要記住,讚歎就是隨喜,隨喜落實在讚歎,心裡頭見一切人都是好人,見一切事都是好事,才能生得出隨喜讚歎,成就功德。不善的事情能隨喜嗎?我們在「稱讚如來」裡頭講過,這個人所作所為違背性德,那怎樣?不讚歎,這就對了。

文摘恭录  二零一四淨土大經科註  (第七十九集)  2014/7/20

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar