Dikisahkan ada seorang Bhiksu yang menempuh perjalanan ke Gunung Wutai (konon Gunung Wutai adalah tempat pertapaan Bodhisattva Manjusri), Bhiksu ini amat tulus, dengan melakukan “tiga langkah satu namaskara” mendaki hingga ke atas gunung. Di tengah perjalanan dia melihat ada sebuah gua, di atas gua terpampang papan yang bertuliskan “Gua Vajra”, melihat judul gua tersebut, si Bhiksu merasa amat bersukacita, lalu dia melangkah masuk ke dalam.
Di dalam gua tersebut tampak luas sekali, terdapat banyak aula-aula besar, ada banyak orang, dia melihat di dalam aula besar tersebut tidak ada rupang Buddha, makanya merasa amat heran. Ketika hendak meninggalkan tempat tersebut, ada seorang samanera kecil yang memanggilnya, dia amat tercengang, di tempat begini bagaimana ada yang mengetahui namanya?
Kemudian samanera kecil itu berkata, guruku memanggil anda masuk ke dalam. Setelah masuk tampak seorang Bhiksu tua, setelah melakukan namaskara lalu dia berkata pada Bhiksu tua ini, tempat ini sangat bagus, bolehkah saya melatih diri di sini? Bhiksu tua itu menjawab bahwa sekarang masih belum bisa, anda harus meninggalkan tempat ini, anda tidak boleh tinggal di tempatku ini.
Ketika ditanya mengapa di tempat tersebut tidak tampak rupang Buddha? Bhiksu tua itu menjawab bahwa di tempatnya tidak terpakai. Ini adalah ucapan Aliran Dhyana, yakni tidak melekat pada rupa, dan masih mengucapkan banyak perkataan lainnya.
Ketika meninggalkan tempat tersebut, hari sudah gelap, Bhiksu itu melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalannya tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang anggota Sangha Tantrayana yang berpesan padanya agar tidak menempuh perjalanan pada malam hari karena amat berbahaya, sebaiknya menginap semalam di sini, maka itu dia memutuskan untuk bermalam di sana.
Kemudian ketika mereka mengobrol, Bhiksu itu bertanya pada anggota Sangha Tantrayana ini, berapa jumlah kalian yang naik ke atas gunung? Dia menjawab, sekitar beberapa ratus orang saja, tidak banyak.
Bhiksu itu merasa aneh, tidak betul, saya melihat di dalam gua tersebut ada sekitar tujuh atau delapan ratus orang, anggota Sangha Tantrayana juga merasa heran dan mengaku bahwa dia belum pernah melihat tempat yang dimaksud. Kami sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah melihat apa yang disebut dengan Gua Vajra.
Ketika mereka masih tenggelam dalam kebingungan, tiba-tiba ada yang berkata pada mereka, apakah yang kalian lihat adalah Bodhisattva Manjusri? Begitu mendengar ucapan ini, si Bhiksu langsung mengalirkan air mata, telah melewatkan kesempatan yang begitu berharga karena tidak mengenali Bhiksu tua tersebut.
Kemudian Bhiksu itu dengan tergesa-gesa kembali ke tempat yang dikenalinya sebagai Gua Vajra, tetapi tidak berhasil menemukannya, inilah jodoh, hanya berkesempatan bertemu sekali saja, setelah menjelajah seluruh gunung juga tidak diketemukan Gua Vajra tersebut.
Maka itu jalinan jodoh adalah tidak mudah, Bhiksu itu memiliki ketulusan hati sehingga dapat bertemu dengan Bodhisattva Manjusri, hal ini membuktikan bahwa Bodhisattva Manjusri berada di Gunung Wutai.
Dengan perkataan lain, tempat pertapaan Bodhisattva Samantabhadra di Gunung Emei, Bodhisattva Avalokitesvara di Gunung Putuo, Bodhisattva Ksitigarbha di Gunung Jiuhua, adalah nyata adanya.
Tanpa adanya para Bodhisattva ini, maka dunia ini akan mudah ditimpa bencana besar, oleh karena para Bodhisattva melindungi dunia ini meskipun bencana besar itu datang namun takkan menimbulkan dampak yang begitu parah, sebagian insan bajik juga dapat lolos dan selamat.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Juli 2015
有個出家人在五台山,很虔誠,在五台山下三步一拜拜上去。在路上的時候看到有個洞,上面題到「金剛洞」,他看到這個名詞很歡喜,他就進去了。進去看裡面非常開闊,裡面有很多大殿,有很多人,看到裡面大殿裡頭沒有佛像,他很奇怪。要離開的時候,一個小沙彌叫他,他非常驚訝,這個地方怎麼有人叫我的名字?結果小沙彌告訴他,我師父叫你進去。進去有個老和尚,他頂了禮,跟這個老和尚說,這個地方很好,你這個地方很好,我想在這裡修行,可不可以?老和尚說現在不行,你還是要離開,我這裡你不能住。問他為什麼沒有佛像?他說我這裡用不著,這禪宗的話,不著相,還說了許多話。他還記得一首偈子,這個偈子可以橫看、可以豎看,橫看,現前的樣子,豎看,文化大革命以後。所以文化大革命期間,廟裡頭沒有僧,佛龕裡頭沒有佛,示現給他看。
他離開了,走路,天黑了,遇到一個出家人,西藏的,跟他講,你不能再走了,晚上走路危險,在這兒住一晚上,他就住下了。聊天聊起來,講這個出家人,說你們山上有多少出家人?他說大概幾百個人,不多,人家打千僧齋都沒有辦法湊到一千人。他說不對,我看到一個地方就有七、八百人,講的是金剛洞。他說沒有聽說,從來我們這裡沒有這麼個地方,我在這裡住了多年。他們就很疑惑。有人提起來,你是不是見到文殊菩薩了?他一聽,眼淚就下來了,當面錯過,不認識。再下山去找,找不到,這有緣,見一次,找遍全山也找不到一個金剛洞。所以,緣很不容易,他的心很不錯,真誠心,能夠遇到文殊菩薩,說明文殊菩薩在五台山。換句話說,峨嵋山的普賢菩薩,普陀山的觀音菩薩,九華山的地藏菩薩,都在。要沒有這些菩薩在,這個世界亂成一團,不知道要遭什麼災難。有這些菩薩坐鎮,災難縱然有,不是很嚴重,一般善心人士都能平安度過。
文摘恭錄 — 二零一四淨土大經科註 (第二一三集) 2015/7/15
Sumber :
Keseimbangan Batin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar