Selasa, 12 Juli 2016

Usia Master Hai Xian Mencapai 112 tahun, Apa Yang Beliau Makan?

Usia Master Hai Xian mencapai 112 tahun, apa yang beliau makan? Apa yang beliau gunakan? Tinggal di dalam sebuah vihara tua, vihara kecil, gubuk kecil, meskipun diberikan kepada orang lain, orang lain juga takkan mau menerimanya. Di sebuah tempat yang sangat terpencil, tidak ada umat yang datang menyalakan dupa, tidak ada asap dupa dan api lilin. Tidak ada umat yang datang memberi persembahan, tidak ada pemasukan dana, umat juga tidak sudi berkunjung, apa yang harus diandalkan untuk nafkah hidup? Yakni dengan bercocok tanam.

Di sekitar vihara banyak terdapat lahan tanah yang tanpa pemilik, beliau pergi membuka lahan tersebut, lalu ditanami bahan pangan, menanam beragam sayur dan buah. Beliau memiliki tenaga yang kuat, semangatnya juga bagus, otaknya lincah, lansia usia 112 tahun serupa dengan tubuh anak muda. Dan bahkan dia memanjat pohon, sampai di atas pohon dia memetik buah persimmon, demikian juga dengan buah yang sudah masak akan dipetiknya sendiri, 112 tahun masih mengerjakan pekerjaan sedemikian.

Pada hari terakhir sebelum beliau menghembuskan nafas terakhir, beliau wafat di malam hari, pagi harinya dari siang hingga malam masih bekerja di kebun sayur, seharian bekerja, mencabut rumput, menyiram air, malam harinya beliau meninggal dunia, dengan terlebih dulu mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati.

Sahabat Master Hai Xian berkata pada beliau bahwa saat kepergiannya, dia akan membantunya melafal Amituofo. Master Hai Xian menjawab, tidak usah, tidak usah membantu melafal Amituofo buatku, bantuan orang lain tidak dapat diandalkan, saya sendiri saja yang melafal Amituofo, diri sendiri terlahir ke Alam Sukhavati. 

Beliau benar-benar melafal Amituofo sendiri, malam itu saat kepergiannya berbeda dengan malam biasanya, dia memukul alat kebaktian “yin qing” sambil melafal Amituofo, biasanya beliau melafal Amituofo tanpa memukul alat kebaktian. Orang lain juga ceroboh tidak menyadarinya, kemudian Master Hai Xian melakukan namaskara pada Buddha, sedangkan penghuni vihara lainnya sudah beranjak tidur.  

Hingga keesokkan harinya usai melakukan kebaktian pagi, tampak lampu kamar Master Hai Xian menyala, selama ini lampu di kamar beliau tak pernah dinyalakan, namun malam itu mengapa dinyalakan, mereka pun masuk ke dalam kamar dan menemukan master telah wafat. Sedikitpun tidak merepotkan orang lain, segala hal dilakukan sendiri, usia 112 tahun.

Maka itu tidak boleh melekat, hati haruslah suci, seimbang dan baik. Yang paling ideal adalah sepatah Amituofo. Apa yang ingin kita mohon? Yakni memohon terlahir ke Alam Sukhavati. Di dunia ini janganlah ada yang hendak diperebutkan, jangan ada yang diinginkan, tidak bersaing dengan orang lain, akur dengan semua insan; tidak memaksakan kehendak pada setiap persoalan, terhadap setiap insan takkan ada maksud untuk memanfaatkan dan mengambil keuntungan darinya, saya tidak memiliki keinginan.

Apa yang anda inginkan, saya tidak berminat memilikinya, saya takkan merintangimu, anda ingin memperebutkannya, sedangkan saya tak berminat, akur dengan semua orang, tiada maksud untuk memanfaatkan dan mengambil keuntungan darinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 7 Juli 2014


海賢老和尚活了一百一十二歲,他吃的是什麼?他用的是什麼?住在一個是破廟,小廟,小瓦房,那個送給人,人家都不要的。在非常偏僻的地方,沒有人去燒香,沒有香火。沒有供養,沒有收入,人都不去,靠什麼生活?靠耕種。寺廟附近有很多地是沒有主的,他去開荒,開出來種糧食、種蔬菜、種水果。他有體力,精神又好,頭腦靈活,一百一十二歲的身體跟年輕人沒有兩樣。他還爬樹,到樹上去摘柿子,水果樹,水果熟了上樹去摘,一百一十二歲幹這個事情。往生的那一天,他是晚上往生的,白天從早到晚在菜園裡面工作,幹了一天,拔草、澆水、整地,晚上走了,他預知時至。有人告訴他,他的老朋友、老同參跟他講,你要走的時候我替你助念。他告訴人家,不要,不要助念,助念不牢靠,我自己念佛,自己往生。他真的是自己念佛,走的這天晚上跟平常不一樣,敲引磬念佛,平常念佛的時候不敲引磬,臨走這天晚上敲引磬念佛。別人很大意,沒有注意到,老和尚還在那裡拜佛,他們就睡覺去了。到第二天早晨做了早課,看老和尚房間裡面燈是亮的,老和尚房間從來燈都不開的,這個晚上亮的,進去看,走了。一點都不麻煩人,什麼事情都自己幹,一百一十二歲。

  所以不能執著,一定要心地清淨平等善良。最理想的就是一句佛號,我們求什麼?求往生極樂世界。在這個世間決定不要去爭、不要去求,於人無爭,跟什麼人都好處;於事無求,對什麼人都沒有利害關係,我無求。你求的我不求,我不妨礙你,你爭的我不爭,我不要,跟什麼人都相親相愛、都和睦相處,沒有利害關係。

二零一四淨土大經科註  (第七十二集)  2014/7/7 

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar