Ketika usia kami masih muda, guru kami menjelaskan tentang puisi “Suara Musim Gugur”karya Ouyang Xiu (1007-1072, pujangga Dinasti Song Utara), beliau menggunakan perumpamaan empat musim untuk mengibaratkan kehidupan manusia.
Sejak dilahirkan hingga usia 20 tahun adalah musim semi kehidupan manusia; usia 20 hingga 40 tahun merupakan musim panas dalam kehidupan manusia; usia 40 hingga 60 tahun adalah musim gugur kehidupan manusia; usia 60-80 tahun merupakan musim dingin kehidupan manusia.
Maka itu setelah melewati usia 60 tahun harus menyadari bahwa kehidupan manusia telah sampai di musim dingin, kita telah sampai di penghujung dari empat musim, berapa insan yang tercerahkan akan hal ini?Ketika kehidupan manusia telah memasuki musim gugur, hendaknya melepaskan semua kemelekatan, musim dingin belum tentu masih ada.
Kehidupan manusia begitu singkat dan menderita, diantara abang, kakak dan adik, para sahabat, teman-teman sekolah, yang meninggal dunia di kisaran usia 40-60 tahun amat banyak, yang dapat hidup sampai usia 80 tahun tidaklah banyak. Setelah melewati usia 80 tahun adalah bagaikan api lilin yang ditiup angin, kapan saja bisa menutup mata buat selama-lamanya.
Hendaknya memiliki mawas diri sedemikian, hidup sehari maka melafal Amituofo sehari, ini merupakan hal yang penting bagi praktisi yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati. Andaikata masih saja mengejar ketenaran dan keuntungan di dunia ini, maka meskipun anda berhasil memperolehnya, berapa lama lagi anda masih bisa menikmatinya?
Setelah melewati usia 80 tahun, setiap menit dan detiknya begitu bernilai, bila menggenggamnya dengan erat maka kelahiran mendatang barulah memiliki harapan, sebaliknya bila menyia-nyiakannya, maka kelahiran mendatang jatuh ke tiga alam penderitaan, ini sungguh mengerikan!
Kita harus senantiasa mengingat untuk tidak boleh jatuh ke tiga alam penderitaan, karena dengan demikian kita telah bersalah pada diri sendiri, bersalah pada ayahbunda, bersalah pada guru, bersalah pada Buddha dan Bodhisattva, ini adalah orang yang berdosa.
Jadi harus bagaimana? Melepaskan semua kemelekatan, membangkitkan keyakinan benar, tekad benar dan melafal Amituofo, senantiasa di dalam hati takkan melupakan Buddha Amitabha, inilah yang disebut dengan ketrampilan melatih diri, dengan demikian barulah memiliki kepastian terlahir ke Alam Sukhavati.
Jika sebaliknya sering-sering melupakan Amituofo, masih banyak khayalan dan bentuk-bentuk pikiran lainnya, ini tidak baik, sehingga tidak memiliki kepastian terlahir ke Alam Sukhavati. Tidak boleh tidak memikirkan hal ini, karena ini merupakan urusan terbesar dalam kehidupan kita.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Januari 2015
我們在年輕的時候,老師給我們講歐陽修的「秋聲賦」,用四季來比喻一個人的一生。從出生到二十歲,人生的春天;二十到四十,人生的夏天;四十到六十,人生的秋天;六十到八十,人生的冬天。所以六十以後知道人生的冬天,春夏秋冬,我們現在到末後最後一季了,要辦明年的事情,幾個人覺悟了?到秋天這個時候,萬緣要放下,冬天不一定存在。人生真的是苦短,兄弟當中,同學當中,朋友當中,四五十走的、五六十走的,很多,能活到八十歲的不多,沒有幾個。八十以後風燭殘年,不定什麼時候走,說走就走了。一定要有這個警覺心,有一天的光陰,念一天的彌陀,這是正經事,這是真正嚮往西方極樂世界。要是還搞世間名聞利養,完了,縱然你得到,你還能夠享受幾年?八十以後,分分秒秒都是最可貴的,抓住了,來生有指望,疏忽了,來生在三途,你說你多可怕!我們必須要記住,決定不能搞三途,搞三途對不起自己,對不起父母,對不起老師,對不起佛菩薩,那就是罪人。應該怎樣?萬緣放下,真信、真願老實念佛,時時刻刻心裡面這阿彌陀佛未曾丟失,這叫功夫,這就是往生有把握。常常把阿彌陀佛忘記,還有很多妄想雜念,這個不好,這個往生沒把握。不能不想這個問題,這是我們一生當中第一個大問題。
文摘恭录 - 二零一四淨土大經科註 (第一六0集) 2015/1/9
Sumber :
Keseimbangan Batin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar