Kamis, 14 Juli 2016

Orang Jaman Dulu Dan Orang Masa Kini

Masa kini manusia memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang jaman dulu, namun orang masa kini sikapnya tidak tenang, orang tempo dulu tidak pernah terdengar hal begini, mengapa demikian? Hatinya tenang dan seimbang. Pada mulanya memang tidak ada hati yang kalut, kenyataannya orang tempo dulu sepanjang hidupnya, dalam interaksi dengan para makhluk di sekitarnya juga tak terlihat ada yang tidak tenang, meskipun ada yang tidak tenang namun itu hanyalah segelintir, tidak ada apa-apanya.

Saat kini di dalam masyarakat, setiap orang sejak kecil hingga lansia, dipenuhi sikap yang tidak tenang, orang tempo dulu juga tidak pernah bermimpi bahwa masa kini akan jadi sedemikian. Ini dikarenakan pada jaman sekarang manusia dalam berinteraksi, apa yang dia lihat dan dengar, kerumitannya bila dibandingkan dengan masyarakat tempo dulu adalah lebih dari ratusan bahkan ribuan kali lipat.

Hati mereka begitu kacau, tidak sanggup menenangkan diri; pikiran mereka tercemar, tidak sanggup menjernihkannya, hanya bisa meringankan sedikit kekotoran di batinnya. Andaikata masih juga tidak serius melatih diri, maka pencemaran batin itu semakin hari akan semakin parah, maka itu pada kelahiran mendatang tidak berani membayangkannya lagi.

Andaikata hati kita memiliki hanya sedikit ketenangan dan keseimbangan, maka pada kelahiran mendatang akan memperoleh berkah Alam Dewa dan alam manusia; andaikata bergelombang dan kacau maka jatuh ke tiga alam penderitaan, bukankah ini sungguh menakutkan. Tiga alam penderitaan adalah mudah dimasuki namun susah untuk keluar lagi!

Ada banyak binatang yang berumur pendek, seperti yang tercantum di dalam sutra, Buddha Sakyamuni membabarkan pada kita bahwa hewan-hewan berusia singkat ini, setelah mati bukan berarti mereka sudah dapat membebaskan diri dari alam binatang. Umpamanya manusia yang jatuh ke alam binatang terlahir jadi anjing, setelah anjing mati masih kembali terlahir jadi anjing lagi, berulang hingga beberapa puluh kali, bahkan hingga ratusan kali, barulah dapat keluar dari alam binatang. Setelah anda menyadari kebenaran ini barulah anda memahami bahwa betapa mengerikannya hal ini.

Ketika Buddha Sakyamuni sedang membabarkan Dharma di dunia ini, di Taman Jetavana, saat itu sedang ada proyek pembangunan, Buddha melihat di permukaan tanah ada sebuah sarang semut, meminta para siswaNya untuk ikut mengamatinya, sebagian besar dari para siswaNya telah mencapai tingkat kesucian Arahat. Buddha bertanya pada mereka : “Kalian lihatlah, sudah berapa lama semut-semut ini bertumimbal lahir menjadi semut lagi?”

Kemampuan gaib Arahat dapat mengetahui kejadian lima ratus kehidupan yang lampau, melihat semut-semut ini sudah sebanyak lima ratus kehidupan masih tetap saja menjadi semut, setelah mati bertumimbal lahir lagi jadi semut, juga tetap di sarang semut ini, bertumimbal lahir di sarang ini, sungguh membuat setiap insan yang melihatnya jadi terkesima.

Buddha memberitahukan para siswaNya, kemampuan gaib yang kalian miliki masih belum cukup, dengan mata Buddha melihat semut-semut ini, tujuh Buddha telah muncul di dunia ini, namun semut-semut ini masih saja tetap menjadi semut. Diibaratkan satu Buddha membabarkan Dharma di dunia selama tiga asamkheya-kalpa, tujuh Buddha, tiga kali tujuh sama dengan 21 asamkheya-kalpa, waktu yang begitu panjang, semut-semut ini masih juga belum terlepas dari tubuh semut.          

Buddha membabarkan Dharma ini untuk menyadarkan diri kita agar jangan sampai terjatuh ke alam binatang. Jangan mengira bahwa alam binatang lebih lumayan daripada alam setan kelaparan dan neraka, tidak mudah untuk keluar, apalagi jika ingin bertumimbal lahir jadi manusia.

Hari ini kita telah terlahir sebagai manusia, hendaknya tahu menghargainya, kesempatan terlahir sebagai manusia sungguh sulit diperoleh! Manfaat dari terlahir sebagai manusia adalah lebih mudah tercerahkan; hewan diliputi moha, sehingga sulit untuk tercerahkan; setan kelaparan dan neraka, begitu tersiksa hingga tak berdaya untuk tercerahkan. Dewa menikmati kesenangan, terlampau senang sehingga jadi terlena, tidak sudi melatih diri; sedangkan alam manusia penderitaan dan kebahagiaan saling berbaur, penderitaan lebih banyak daripada kebahagiaan, maka itu mudah tercerahkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014


現在人的知識比古人懂得多,但是現代人的浮躁,古人沒聽說過,為什麼?他心清淨、他心平等。本來就沒有浮躁,實際上在他一生,在他所接觸的眾生,都沒有看到浮躁,即使有浮躁,小風小浪,那就不得了了。現在社會每一個人,從小孩到老人,那個心地浮躁古人作夢都想不到。為什麼?他看得太多,五花八門,他聽的、接觸到的,比過去的社會複雜百倍千倍都不止。他心是動的,定不下來;他心是染污的,無法把它清理乾淨,只能把染污減輕一點而已。如果要不好好的學,那個污染是一天比一天嚴重,所以來生不堪想像。

心地有一點清淨,有一點平等,來生可以得人天福報;如果是大風大浪,嚴重染污,三途去了,你說多可怕。三途進去很容易,出來很難!有很多畜生壽命很短,經典裡面佛告訴我們,那個短命的畜生,牠墮在那一道,不是死了就出來了,不是的。墮在那一道論次數,你投生做一隻狗,狗死了還做狗,要做幾十次,甚至於幾百次,你才能出來。你要了解事實真相,你才知道這個事情可怕。釋迦牟尼佛當年在世,在祇樹給孤獨園,那時候有工程,有建築工程,佛看到地上有個螞蟻窩,叫他的弟子一起來看,弟子很多都證得阿羅漢果的。佛就問大家:你們看,這個螞蟻牠受螞蟻身有多久了?阿羅漢的能量能知五百年前,甚至於能知五百世,看看這個螞蟻,五百世牠都在做螞蟻,死了都在做,還是這個螞蟻窩,在這一窩裡投胎,感到很驚訝。佛告訴大家,你們這個能量還不夠,佛眼看這個螞蟻,七尊佛過世了,牠還做螞蟻。一尊佛我們講三個阿僧祇劫,七尊佛,三七二十一個阿僧祇劫,這麼長的時間,牠還沒有脫離螞蟻身。

世尊這個開示提醒我們,畜生道去不得。不要以為地獄、餓鬼可怕,畜生好一點,不容易回頭,不容易得人身。我們今天已經得人身,要知道寶貴,人身太難得了!得人身的好處,容易覺悟;畜生太愚痴,不容易覺悟;餓鬼、地獄太苦,苦到讓你沒有辦法覺悟。天人享樂,享樂就迷了,對修道這個事情他不願意幹;人道苦樂參半,苦多樂少,容易覺悟。得有人提醒,沒有人提醒不覺悟。

文摘恭录  二零一四淨土大經科註  (第一二三集)  2014/10/27

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar