Master Lian Chi pada usia lanjutnya telah melepaskan kemelekatan hingga tuntas, benar-benar telah menwujudkan “12 bagian isi Tripitaka biarlah orang lain yang mencapai pencerahan darinya, 84 ribu metode biarlah orang lain yang melatihnya saja”, sutra mana yang anda sukai, pintu Dharma mana yang anda minati, silahkan saja kalian pelajari bidang masing-masing, ini juga bagus, sedangkan Master Lian Chi sendiri tetap teguh melafal Amituofo.
Hasil karya Master Lian Chi dan Master Ou Yi sangat padat berisi, namun pada usia lanjut, mereka melepaskan keseluruhannya, menfokuskan pikiran melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, memperoleh keberhasilan nan sempurna. Ini adalah teladan yang diberikan oleh para guru sesepuh dan praktisi senior kepada kita, kita harus bisa memahaminya, setelah memahaminya dengan jelas maka teguhkan hati melafal Amituofo takkan tergoyahkan lagi.
Ada yang mengatakan : “Saya berikrar hendak mengajari Dharma kepada para makhluk, andaikata saya tidak mendalami ajaran sutra secara meluas, maka tidak berdaya menyelamatkan seluruh makhluk yang akar kebijaksanaannya berbeda-beda!”. Ucapan ini memang beralasan, tetapi anda lupa bahwa praktisi jaman dulu yang memberi ceramah Dharma bukanlah orang awam, mereka telah menemukan jiwa sejati, karena jika belum mencapai pencerahan tidak boleh keluar memberi ceramah Dharma. Maka itu terlebih dulu harus mencapai pencerahan barulah boleh memberi ceramah Dharma dan menjadi guru pengajar, barulah hasil karya anda boleh diwariskan kepada generasi mendatang, mengapa demikian? Setelah mencapai pencerahan barulah pemikiran dan pandangan kita sejalan dengan Buddha.
Masa kini sudah berlainan, generasi di atas kami juga tidak ada yang serupa ini, di atas dan di atas lagi mungkin masih ada, namun sangat langka. Waktu di Taichung, saya belajar pada Guru Li, tujuanku adalah untuk mendengar ceramah, bukan untuk belajar berceramah, saya tidak berani. Guru Li menasehatiku agar belajar berceramah, bahkan sudah berulang kali, akhirnya saya tidak berani menolak.
Beliau mengadakan kegiatan kelas belajar berceramah, pesertanya ada sekitar 20 lebih murid, Guru Li membawaku masuk ke kelas untuk melihat keadaan di sana. Begitu saya melihatnya barulah menyadari ternyata mereka tidak jauh beda denganku, bahkan ada yang berada jauh dariku, tetapi mereka berani naik ke podium memberi ceramah, akhirnya bangkitlah semangatku.
Guru Li memberitahuku, sesungguhnya kita tidak memiliki kemampuan untuk menceramahkan isi sutra, jadi apa yang harus kita ceramahkan? Penjelasan sutra, jika pada penjelasan sutra ada yang salah, maka kesalahan ini menjadi tanggung jawab si pembuat penjelasan, sedangkan kita tidak menanggungnya, Maka itu saya baru bersedia menerimanya, barulah saya bersedia keluar berceramah.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 September 2014
蓮池大師在晚年徹底放下,真正做到「三藏十二部讓給別人悟,八萬四千行饒與他人行」,你喜歡學哪一部經教、喜歡修什麼法門,你們各人學各人的,都好,他死心塌地念阿彌陀佛。蓮池、蕅益大師著作都很豐富,晚年全放下,一心念佛求生淨土,得到究竟圓滿的成就。這是祖師大德、古聖先賢做榜樣給我們看,我們要能看得懂、要會看,真正看明白、看清楚,死心塌地絕無動搖。我要發願教化眾生,我不涉獵經教,無法普度一切不同根性的眾生。這個說法也滿有道理的,合情合理。可是你忘掉了,古時候弘法利生的人,不是凡人,宗門沒有見性,教下沒有大開圓解,不許講經,大開圓解就是明心見性。所以統統都要求大徹大悟之後,才能講經,才能教學,你的著作才能傳給後世,為什麼?真正是佛知佛見。現在沒有了,我們上一代也沒有了,上一代再上一代的可能有,很少很少了。
我在台中親近李老師,我到那裡去學教的,去聽經,不是學講經,不敢。老師勸我,勸我學講經,勸了很多次,我不敢嘗試。他辦了個經學班,教講經的,班上有二十多個學生,帶我去看,他說你去看看。我這一看才發現,他那些學生比我高的不多,大多數都還比不上我,他們都敢上台講經,把我這個念頭帶動了。老師告訴我,我們確確實實沒有能力講經,講什麼?講註解,註解講錯的時候,註的人負責任,我們沒有責任。所以這我才接受,我才願意出來。
文摘恭录 —二零一四淨土大經科註 (第一0四集) 2014/9/5
Sumber :
Semilir Sukacita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar