Senin, 18 Juli 2016

Masa Kini Dimana Pria Dan Wanita Sederajat

Praktisi jaman dulu yang meraih keberhasilan jumlahnya banyak, seratus tahun yang lalu, dari jumlah praktisi Aliran Sukhavati yang melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati, Bhiksu menduduki urutan pertama, diikuti oleh Bhiksuni pada urutan kedua, upasaka menduduki urutan ketiga, kemudian yang terakhir adalah upasika.

Tetapi jaman sekarang malah terbalik urutannya, yang meraih keberhasilan dalam melatih diri dan mencapai tingkat kesucian, yang melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati yang paling banyak adalah upasika di urutan pertama, kemudian diikuti upasaka pada urutan kedua, urutan ketiga barulah Bhiksuni dan urutan keempat yakni yang paling terakhir adalah Bhiksu, dengan perkataan lain, sangat tidak mudah terlahir ke Alam Sukhavati.

Jika anda ingin bertanya mengapa, tidak perlu menanyakan alasannya, cobalah amati dengan seksama akhir dari empat jenis siswa Buddha baik yang telah meninggalkan keduniawian maupun umat berkeluarga, maka anda akan memahaminya.

Maka itu di dalam masyarakat masa kini dimana pria dan wanita sederajat, mereka yang meraih keberhasilan dalam melatih diri, upasika berada di urutan pertama. Lalu apakah upasika harus menjadi Bhiksuni? Begitu dia menjadi Bhiksuni maka mungkin saja kesempatannya untuk terlahir ke Alam Sukhavati akan semakin berkurang.

Kebenaran ini tidak perlu banyak kita ungkapkan, praktisi sekalian dapat melihat dan mendengar kenyataannya secara langsung di depan mata sendiri, apa alasannya? Karena vihara yang benar-benar melatih diri sesuai dengan Buddha Dharma jumlahnya sedikit, sudah tidak ada lagi, sepanjang hidupku tidak ada satupun yang kujumpai.

Hanya ada satu saja, yakni Vihara Aliran Dhyana di Hongkong yang dibimbing oleh Master Sheng Yi, saya pernah berkunjung ke sana sekali saja, dan menyaksikannya secara langsung, persis serupa dengan jaman dahulu kala, setiap hari melatih Dhyana, ada lebih dari 40 orang Bhiksu. Setelah Master Sheng Yi wafat, vihara mulai mengalami kemunduran, tidak ada yang memimpin lagi.

Tempat dimana praktisi sejati berada, musim dan hujan tiba pada waktunya, bencana dan malapetaka akan berkurang; sedangkan tempat yang tidak ada praktisi sejatinya, maka tempat tersebut akan banyak bencananya, ini adalah kebenaran yang pasti.            

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 14 Mei 2015

古人修行成就的多。一百年前,就算是淨土宗念佛往生的,出家男眾最多,出家女眾其次,在家修行的男眾是擺在第三,女眾是擺在第四。他說現在這個時代不然,顛倒了,什麼都倒過頭來,現在修行證果,無論是出家在家,往生最多的在家女眾,再其次的在家男眾,再其次的出家女眾,出家男眾擺在最後,換句話說,很不容易往生。你要問為什麼,不必問原因,你細心觀察現在出家在家四眾的結果,你就看到了。所以今天社會開放,男女平等,學佛真正有成就的,首推在家女眾。在家女眾要不要去出家?一出家,大概往生的機會就愈來愈少了。這些道理我們不必說,諸位在眼前你親自看到,你親自聽到。什麼原因?真正修行,如理如法的道場少了,沒有了,我這一生一個都沒看見。只看見一個禪宗道場,香港聖一法師的,我去過一次,親眼看到的,還像古時候一樣,每天參禪坐香,有四十多個出家人,男眾道場。聖一法師往生之後,衰了,沒有人領導了。相對的,有真正修行人的地方,這個地方風調雨順,少災少難;沒有真正修行人,這地方災難就多,這個一定的道理。

文摘恭录  發大誓願(第二回)  (第七集)  2015/5/14

Sumber :
Keseimbangan Batin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar