Kamis, 14 Juli 2016

“Manusia Yang Mengabaikan Lima Kebajikan Akan Membuat Iblis Jadi Berjaya”

Kita harus percaya bahwa sejak lima ribu tahun yang lalu orang Tiongkok memiliki standar untuk menjadi manusia seutuhnya yakni lima kebajikan dalam Ajaran Konfusius (kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya), delapan moralitas (bakti, persaudaraan, kesetiaan, dapat dipercaya, kesusilaan, kebenaran, kejujuran dan tahu malu), ini merupakan landasan kebudayaan Tiongkok, setiap orang harus menerimanya, sejak kecil sudah harus memelihara kebiasaan ini, sehingga setiap saat dapat muncul dengan sendirinya.

Lima bentuk hubungan menurut Ajaran Konfusius (hubungan antar ayah-anak, hubungan antar suami-istri, hubungan antar persaudaraan, hubungan antar pimpinan-bawahan, hubungan antar sahabat), hubungan antar manusia ini harus dibedakan dengan jelas, barulah anda akan mengerahkan segenap usaha untuk menunaikan kewajiban menurut peranan masing-masing.

Lima Kebajikan merupakan landasan untuk menjadi manusia seutuhnya, kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya, ini barulah disebut dengan manusia. Jika bertentangan dengan Lima Kebajikan maka ini bukan disebut manusia.

Di dalam “Zuo Zhuan” karya Zuo Qiuming (sejarahwan tunanetra yang hidup pada tahun 556-451 SM), tercantum bahwa “Manusia yang mengabaikan lima kebajikan akan membuat iblis jadi berjaya”, andaikata seseorang tidak menghendaki kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya ini lagi, akan berubah jadi apa? Tidak memiliki kemuliaan, tidak benar, asusila, tidak bijak dan tidak dapat dipercaya, orang begini disebut apa? Orang begini adalah iblis, tidak bisa disebut manusia.

Maka itu pada jaman dahulu kala, Lima Kebajikan ini diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, mereka memahami bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya. Seorang insan yang memiliki kemuliaan tahu mengasihi orang lain; insan yang tahu akan kebenaran senantiasa mengamati niat pikiran, ucapan dan tindakannya apakah sudah sesuai dengan kebenaran, jika tidak sesuai maka tidak boleh dilakukan.

Dengan memiliki kebijaksanaan maka takkan menuruti perasaan dalam menangani permasalahan, andaikata memakai perasaan dalam menyelesaikan sebuah urusan maka ini akan menciptakan karma buruk, setiap niat pikiran yang timbul, ucapan maupun tindakan, haruslah bijaksana, jangan menuruti perasaan, tapi pakailah kebijaksanaan dan akal sehat.

Yang terakhir adalah dapat dipercaya, orang yang tidak dapat dipercaya takkan sanggup berdiri di tengah-tengah masyarakat, jadi harus mampu memberikan kepercayaan kepada orang lain. Dasar moral menjadi manusia ada pada lima kebajikan ini, kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya, andaikata anda dapat mengamalkan keseluruhannya, maka anda adalah orang Tionghoa yang telah memenuhi standar.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014


我們要相信,中國這五千年來,做人的標準是五倫五常、四維八德,這是中國文化的大根大本,每個人都必須要接受的,從小就把它養成,所謂習慣成自然。倫是講關係,人跟人的關係要清楚,你才能盡分,明倫盡分,盡到自己本分的義務。五常是德,做人基本的德行,仁義禮智信,這叫人。如果違背了五常,那就不算是人。左丘明在他的著作《左傳》,這裡頭說得很清楚,「人棄常則妖興」,一個人把仁義禮智信這五常丟掉了,不要了,變成什麼?不仁、不義、無禮、無智、無信,那這個人是什麼?這個人是妖魔鬼怪,不能叫他做人。所以古時候的社會,這五個字販夫走卒都知道,都知道做人。仁者愛人,「凡是人,皆須愛」。義者循理,起心動念、言語造作要想符不符合道義,不符合義,不能想、不能說、不能做。智是智慧、理智,不能感情用事,感情用事你會造罪業,起心動念、言語造作依智,不依感情,理智,用理智,不能用感情。最後一個信用,人無信就不能立足於社會,一定要講信用。做人基本的德行五個字,仁義禮智信,你統統做得到,這是標準的中國人。

文摘恭录  二零一四淨土大經科註  (第一二一集)  2014/10/24

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar