Sabtu, 16 Juli 2016

Coba Renungkan, Masalah Itu Timbul Dari Mana?

Apabila kita difitnah, mendapat perlakuan yang tidak adil, dicelakai orang, bagaimana cara siswa Buddha menghadapinya? Yakni dengan sepatah Amituofo, anggaplah tidak ada yang terjadi, jangan menaruh masalah ini di dalam hati, senantiasa berbahagia dalam Dharma, maka kebijaksanaan akan terus berkembang, mengeliminasi rintangan karma, menambah berkah dan kebijaksanaan.

Jika sebaliknya menaruh hal ini di dalam hati, setiap hari tidak gembira, memikirkan bagaimana cara balas dendam, jika pada kehidupan ini tidak berhasil balas dendam, maka kelahiran berikutnya melanjutkan balas dendam, sehingga kelahiran demi kelahiran saling memusuhi dan saling balas dendam, ini merupakan kesalahan besar.

Coba renungkan, masalah itu timbul dari mana? Dari diri sendiri, bukan ada di luar. Maka itu Ajaran Buddha membahas di dalam diri bukan di luar diri. Apa yang ada di luar adalah palsu atau semu, tidak ada satupun yang nyata, andaikata anda ingin menaruh apa yang ada di luar ke dalam hati anda, maka ini sudah salah.

Praktisi yang benar-benar mengamalkan Jalan Bodhisattva, maka setiap hari harus menerima cobaan ini, dalam kondisi menyenangkan takkan timbul ketamakkan, justru keadaan yang menyenangkan dan lancar-lancar ini, lebih mengerikan daripada saat orang lain hendak mencelakaimu, karena dalam kondisi menyenangkan ini anda akan lupa diri, dan kehilangan mawas diri.

Keadaan yang menyenangkan ini akan membuat anda melekat, saat anda jadi serakah maka akan jatuh ke alam setan kelaparan, setelah berkah habis dinikmati maka jatuh ke alam setan kelaparan; andaikata diliputi kebodohan (moha) maka jatuh ke alam binatang; jika emosi dan muncul kebencian maka jatuh ke neraka.

Maka itu baik keadaan suka atau duka adalah serupa, keadaan menyenangkan adalah untuk menguji kita apakah kita akan timbul keserakahan dan kemelekatan, apakah akan muncul keangkuhan; sedangkan keadaan tidak menyenangkan adalah untuk menguji apakah kita dapat bersabar dan menahan diri, apakah anda dapat tidak timbul kebencian.

Ini membahas tentang ketrampilan melatih diri yang sesungguhnya, jika tidak, ke mana lagi anda harus melatih diri? Maka itu baik kondisi suka maupun duka merupakan tempat menempa diri. Harus melatih diri hingga tahapan bagaimana? Yakni dapat mengikhlaskan, kondisi menyenangkan dan jodoh yang baik adalah semu, kondisi tidak menyenangkan dan jodoh buruk juga adalah semu, tidak ada yang satupun yang nyata, karena itu segalanya jangan taruh di hati.

Hanya Amituofo yang ditaruh di dalam hati, ini barulah betul, anda akan sempurna, pasti terlahir di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.          

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Desember 2014

  
我們受了冤枉、受了委屈、受人家陷害,佛門弟子怎樣對待這個事情?一句南無阿彌陀佛,若無其事,不要把這放在心上,心上沒事,就法喜充滿,就常生智慧,消業障,增福慧。如果把這個事情放在心上,天天在生悶氣,要怎樣去報復他,這一生不能報復,來生我再報復你,那就冤冤相報沒完沒了,錯了,大錯了。你看,問題出在哪裡?在自己,不在外頭。所以佛家講內學,不講外。外面全是假的,沒有一樣是真的,你要把外面裝在心上,壞了,全錯了。真正行菩薩道,天天要接受這些折磨,有好的境界,順境,順你心,稱心如意的,怎樣?不生貪戀。那個很厲害,比人家陷害、殺你、謀害你甚至於更嚴重,因為你不曉得防備,惡的行為我們遠離它,這個你不會遠離。增長貪念,完了,增長貪心你就到鬼道去了,你的福享盡了,下一道是餓鬼道;要是愚痴的話,畜生道;如果是發脾氣,瞋恚心生起來,地獄道。

 所以順境、逆境是平等的,順境是來考驗我們會不會起貪心、會不會起傲慢;逆境也來考我們,你能不能忍耐,你能不能不起怨恨。這講真功夫,要不然在哪裡修?所以順境是修行的道場,逆境也是修行的道場,善緣是道場,惡緣也是道場。一定要修到什麼?統統看破,順境、善緣假的,逆境、惡緣也是假的,沒有一樣是真的,樣樣都不放在心上。始終把阿彌陀佛放在心上,你就對了,你就圓滿了,你一定到極樂世界成佛,極樂世界成佛快。

文摘恭   二零一四淨土大經科註  (第一五五集)  2014/12/30

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar