Ketika melakukan perbuatan jahat, dia tidak percaya pada hukum sebab akibat, ketika menerima buah akibatnya, dia juga tidak ikhlas, karena tidak ikhlas, pikiran dan tindakan jahatnya semakin menjadi-jadi, dengan perkataan lain, buah akibat yang akan diterimanya semakin terpuruk semakin berat, ini sungguh mengerikan, sungguh tidak mudah kembali ke jalan yang benar.
Kita bisa mengamati dengan seksama kondisi masyarakat masa kini, tidak perlu melihat orang lain, lihat saja diri sendiri, setelah belajar Ajaran Buddha, jadi memahami bahwa ketika belum belajar Buddha Dharma selalu menyalahkan orang lain, tidak bisa melihat kesalahan diri sendiri, orang lain tidak sebanding dengan diriku, mengapa yang saya peroleh tidak sebanding dengan orang lain? Menyalahkan orang lain.
Setelah belajar Buddha Dharma barulah menyadari bahwa ternyata hal ini bukanlah demikian, “segala akibat yang diterima merupakan hasil perbuatan sebelumnya”. Setelah memahami hal ini, semua kebencian pun jadi padam, perasaan jadi nyaman, hati pun jadi lapang, pikiran jadi lebih suci, kerisauan berkurang, kebijaksanaan jadi berkembang, inilah manfaat dari Buddha Dharma. Sebaliknya jika tidak belajar Ajaran Buddha, tidak tahu berapa banyak karma buruk yang akan dilakukan.
Pada tahun-tahun sebelumnya ketika saya baru belajar Ajaran Buddha, pertama kali membaca penjelasan dari “Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Amituofo Dengan Sempurna Tanpa Rintangan”, yang merupakan buah pena dari Master Ci Yun.
Di bawah bimbingan Guru Li Bing-nan, di bagian akhir dari penjelasan ini, ada seratus jenis buah akibat dari seorang praktisi pelafal Amituofo. Sesungguhnya buah akibat untuk praktisi pelafal Amituofo itu tak terhingga dan tak terbatas, masing-masing tidak sama, dikategorikan menjadi seratus jenis, yang pertama adalah jatuh ke alam neraka, terhadap hal ini saya amat ragu, saya berkata seberapa burukpun dia melafal Amituofo, tetapi bagaimana mungkin bisa jatuh ke neraka? Maka itu saya bertanya pada Guru Li, Guru Li melihat bahwa ini adalah masalah besar, beliau berkata bahwa dia tidak ingin memberitahukan padaku seorang saja, tetapi beliau akan menjawabnya saat berceramah nanti agar semua orang dapat ikut mengetahuinya.
Mengapa bisa jatuh ke neraka? Karena praktisi pelafal Amituofo ini juga melakukan “lima perbuatan jahat yang berat”, dengan demikian sepatah Amituofo ini tidak dapat membantunya untuk terhindar dari jatuh ke neraka. Seperti kata sesepuh bahwa “hati dan ucapannya tidak sejalan”, mulutnya melafal Amituofo tetapi hatinya masih memiliki niat jahat, hati dan mulutnya tidak terjalin, “melafal sampai tenggorokan pecah juga sia-sia”.
Praktisi pelafal Amituofo yang sejati haruslah menempatkan jasa kebajikan dari tekad Buddha Amitabha, dengan menggunakan sepatah Amituofo menjadikan jasa kebajikan tekad Buddha Amitabha menjadi jasa kebajikan tekad sendiri, inilah yang disebut praktisi pelafal Amituofo.
Saya melafal Amituofo, bagaimana hati Buddha Amitabha, maka demikian juga hatiku sama denganNya; tekad apa yang diikrarkan Buddha Amitabha, demikian juga dengan diriku mengikrarkan tekad yang sama denganNya; bagaimana tindakan Buddha Amitabha, maka saya juga akan bertindak sama denganNya, ini barulah benar, inilah yang disebut dengan “praktisi yang tahu bagaimana cara melafal Amituofo”, praktisi ini disebut yang melafal Amituofo dengan sesungguhnya.
Sebaliknya bila hati dan mulut tidak sejalan, ini yang disebut dengan pura-pura melafal Amituofo, ini tidak masuk hitungan, maka itu sepatah kata ini adalah pelajaran yang amat berat, haruslah diingat selalu.
Lima perbuatan jahat yang berat dan sepuluh kejahatan tidak boleh dilanggar, andaikata kita ingin dalam kehidupan ini juga dapat terlahir ke Alam Sukhavati, maka jangan melanggarnya, jika melanggarnya maka dalam usaha untuk terlahir ke Alam Sukhavati pasti akan ada rintangannya.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung Juni 1992
Kode Naskah : 02-12-48
『輾轉相生』,他造惡的時候不相信因果報應,受到果報的時候,他也不服氣,這一不服氣,那個心行更惡了,換句話說,將來果報是愈墮愈嚴重,這個很可怕,很不容易回頭。
我們很冷靜來觀察現前的社會,甚至於不要看別人,就看自己,自己學了佛之後,那是明瞭了,想到我沒有學佛之前,一肚子怨天尤人,看不到自己的過失,都看到自己不錯,別人都不如我,為什麼我所得的不如人?怨天尤人。學佛之後才曉得原來不是這麼一回事情,「一飲一啄,莫非前定」,這個「前定」就是因緣果報。這個事實明瞭了,一肚子的怨氣就沒有了,心情就舒服多了,開朗多了,心也清淨多了,煩惱少了,智慧就增長,這是佛法的好處。如果不學佛,不知道又做多少罪業。這叫「輾轉相生」。
『敢有犯此,當歷惡趣』,這是佛給我們提出的警告,教我們特別要留意。我早年初學佛沒多久,第一次讀《大勢至菩薩圓通章》的疏鈔,是慈雲灌頂法師的註解。那時候在李老師會下,念到了這個註解末後說的,念佛人的一百種不同的果報。其實念佛人果報無量無邊,各個不同,歸納成一百類,頭一條就是墮地獄,我對這個事情非常懷疑,我說念佛再不好,怎麼可能會墮地獄?我就去請問李老師,李老師一看這個是大問題,他說我不跟你一個人說,我講經的時候會跟大家講。
為什麼會墮地獄?就是念佛人也造「五惡」。造五惡,這一句佛號沒有辦法幫助他不墮地獄,他照墮不誤。也正是古德所說的「心口不相應」,口裡面念佛,心裡頭有惡念,心口不相應,「喊破喉嚨也枉然」。真正念佛人要把阿彌陀佛的本願功德,用這一句佛號把它變成自己的本願功德,這叫念佛人。我念阿彌陀佛,阿彌陀佛存的什麼心,我的心跟他一樣;阿彌陀佛發的什麼願,我的願跟他一樣;阿彌陀佛是什麼行持,我的行持也要跟他一樣,這就對了,這叫做「會念佛」,這種人叫真正念佛。心口不相應,那是假念佛,那個不算數,所以這一句話是很嚴重的教訓,必須要記住。五惡、十惡是決定不能犯,如果我們想這一生真正往生的話,不可以犯,犯了決定對往生產生障礙。
(文摘--無量壽經(第四十八集)1992/6美國聖荷西 檔名:02-12-48)
Sumber :
Semilir Sukacita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar