Rabu, 13 Juli 2016

Cara Untuk Mengikhlaskan Yang Terbaik

Cara untuk mengikhlaskan yang terbaik, Master Yin Guang mengajari kita untuk menempel huruf “mati” di kening. Benar-benar terpikir bahwa saya sudah akan mati, masih ada apa lagi yang tidak bisa dilepaskan?  Kamar penyepian diri Master Yin Guang sangat sederhana, di dalamnya diletakkan sebuah meja kecil, memuja sebuah rupang Buddha Amitabha, di belakang rupang tertempel sebuah aksara “mati”, Master Yin Guang menulisnya sendiri, sebuah huruf yang besar. 

Saat itu beliau telah melepaskan seluruh kemelekatan, terutama saat berusia di atas 80 tahun harus lebih meningkatkan mawas diri, setiap saat dapat pergi dengan bebas. Andaikata masih memiliki kemelekatan, maka harus berputar di roda samsara, untuk apa? Setiap kelahiran dan kematian saling mendendam dan membalas, tiada usainya, inilah yang dikerjakan, sungguh menyedihkan! Betapa sengsaranya!

Setelah kita memahami hal ini, maka hari ini saya hanya menaruh sepatah Amituofo di dalam hati, meneladani Master Hai Xian yang melepaskan segala kemelekatan. Segala jenis aneka sutra juga sudah dilepaskannya. Sutra Intan mengajari kita “Dharma saja harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma”. Dharma adalah Buddha Dharma, Buddha Dharma juga harus dilepaskan, hanya boleh menyisakan sepatah Amituofo saja, sederhana dan jelas.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Agustus 2014


看破最好的方法,印光大師教我們,把「死」字貼在額頭上,就看破了。真正想到我就要死了,還有什麼放不下?印光大師的關房我去看過,關房裡面很簡單,一個小方桌,供一尊阿彌陀佛,阿彌陀佛背後牆壁上貼了一個「死」字,他老人家自己寫的,一個大字。對這個世間所有一切貪戀放下了,尤其八十歲以上更應該有這個警覺心,隨時可以走。如果有絲毫留戀,就是留在六道輪迴,幹什麼?生生世世冤冤相報沒完沒了,幹這個,這多可憐!這個多苦!

  那我們就明白了,我今天放在心上就是一句阿彌陀佛,跟海賢老和尚學,所有經教都放下了。《金剛經》上教我們,「法尚應捨,何況非法」,法是佛法,佛法也放下,只留一句阿彌陀佛,簡單明瞭。

文摘恭录  二零一四淨土大經科註  (第九十八集)  2014/8/24 

Sumber :
Semilir Sukacita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar