Kamis, 14 Juni 2018

Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma

Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma


Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma

Di dalam “Ren Wang Bo Re Jing Shu” tercantum bahwa Buddha Sakyamuni menjelaskan pada kita makna dari tiga periode keberlangsungan Ajaran Buddha yakni Periode Dharma Sejati (Saddharma),  Periode Dharma Mirip (Saddharma-pratirupaka) dan Jaman Berakhirnya Dharma (Saddharma-vipralopa). 

Apa yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati? Ada orang yang memberi ceramah Dharma, yakni Buddha Sakyamuni membabarkan Buddha Dharma, ada orang yang mau mendengarnya, ada orang yang mengamalkannya sesuai dengan Dharma, ada orang yang mencapai tingkatan kesucian, inilah yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati.

Sedangkan yang dimaksud dengan Periode Dharma Mirip, ada yang memberi ceramah, tetapi tidak ada yang mencapai tingkatan kesucian, dengan perkataan lain, dia mengamalkan ajaran tetapi tidak sanggup melepaskan, tetap saja berputar di lingkaran enam alam tumimbal lahir, oleh karena dia menimbun kebajikan sehingga terlahir ke Alam Surga baik di Kamaloka, Rupaloka maupun Arupaloka, tetapi tetap saja tidak bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir.

Andaikata ada yang memberi ceramah Dharma, juga ada orang yang mau mendengarnya, tetapi tidak tercerahkan, ini disebut sebagai Jaman Berakhirnya Dharma. Apabila tidak ada lagi orang yang memberi ceramah, maka ini disebut Periode Lenyapnya Buddha Dharma. 

Ajaran Buddha Sakyamuni akan berlangsung selama 12 ribu tahun, dengan pembagian sebagai berikut, Periode Dharma Sejati berlangsung selama seribu tahun, Periode Dharma Mirip juga berlangsung selama seribu tahun, Jaman Berakhirnya Dharma berlangsung selama 10 ribu tahun.  

Kini kita berada di dalam Jaman Berakhirnya Dharma, namun andaikata dalam periode ini masih ada orang yang memberi ceramah, ada yang mau mendengar, ada yang serius melatih diri, ada yang melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati, maka ini masih boleh disebut sebagai Periode Saddharma, yakni Periode Dharma Sejati di dalam Jaman Berakhirnya Dharma; apabila tidak ada lagi orang yang memberi ceramah, maka merupakan periode lenyapnya Dharma.  

Ini merupakan ucapan yang bagus, kita harus mengingat bahwa apa yang dimaksud dengan Periode Dharma Sejati, Periode Dharma Mirip dan Jaman Berakhirnya Dharma, adalah tergantung pada orangnya dan bukan tergantung pada waktu. Maka itu segala Dharma tak terpisahkan dari jiwa sejati.      

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar