Kamis, 21 Juni 2018

Tanya Jawab Sebab Akibat Membunuh Serangga



Tanya Jawab Seputar Sebab Akibat 19

Pertanyaan :

Sekitar dua tahun yang lalu, rumahku kedatangan banyak kecoak, bahkan sampai memanjat ke atas meja, sehingga anak-anak merasa ketakutan. Kabarnya boleh dengan tiga hari sebelumnya terlebih dulu memberitahu kecoak agar mereka pindah keluar dari rumah, baru kemudian menyemprotkan obat serangga. Maka itu tiga hari sebelumnya saya telah memberikan pemberitahuan, tetapi kecoaknya tidak juga pindah keluar rumah. Dalam ketidakberdayaan akhirnya terpaksa menyemprotkan obat serangga, sejak itu rumah tidak ada kecoak lagi.

Dan tidak lama kemudian saya hamil, bayi yang lahir juga sehat dan pintar. Tetapi terhadap kecoak, selalu timbul penyesalan di hatiku, merasa bahwa diri sendiri tidak memiliki maitri karuna, keteguhan hati, kebijaksanaan, apa sebabnya sehingga pada kehidupan sekarang ini saya harus menerima akibat karma ini? Apakah kejadian ini akan berpengaruh pada anakku?

Master Chin Kung Menjawab :

Manusia di dunia ini, segalanya tidak terlepas dari Hukum Karma. Dalam kehidupan keseharian, terhadap serangga kecil ini, orang lain mampu berkomunikasi dengan mereka sedangkan kita tidak sanggup, dimana penyebabnya? Ketulusan!

Tidak ada mujizat karena ketulusan kita tidak cukup, andaikata memiliki 80 atau 90 persen ketulusan maka sudah dapat menggugah para hewan kecil ini; sedangkan ketulusan kita hanya 30 atau 50 persen, tidak sanggup menggugah mereka.

Harus memiliki cinta kasih universal yang tulus! Di antara para rekan kami, yang mempraktekkan cara ini ada banyak sekali, ada mujizatnya. Mengapa kita malah tidak ada? Tanyakan kembali pada diri sendiri, giat melakukan introspeksi diri, apakah telah menggunakan ketulusan hati untuk berkomunikasi dengan para makhluk kecil ini.

Saat kita berkomunikasi dengan semut, nyamuk, lalat, kecoak dan sebagainya, haruslah dengan ketulusan hati, serupa terhadap Buddha dan Bodhisattva, beranjali penuh hormat, menyapa mereka sebagai Bodhisattva, bodhisattva kecoak, bodhisattva semut, takkan menggunakan keangkuhan. 

Setelah kita berkomunikasi dengan mereka, menjauhlah sekitar satu atau dua jam, mereka pasti akan pergi. Maka itu bersikaplah seperti terhadap manusia, harus ada rasa hormat, tidak boleh dengan keangkuhan dan tidak sopan, tidak boleh mengancam.

Mereka masuk ke rumahmu, tentu ingin mencari makanan, kita menaruh serpihan makanan di luar, memberi persembahan kepada mereka, mereka pasti bisa bekerjasama, semua makhluk hidup memiliki naluri, Buddha membabarkan bahwa semua makhluk memiliki Jiwa KeBuddhaan, maka itu harus dengan ketulusan penuh barulah dapat menggugah makhluk hidup kecil ini.

Masa lalu kita tidak memahami aturan ini maka menyakiti mereka, kita selalu melakukan pertobatan, membaca sutra, melafal Amituofo dan melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka. Di vihara kami ada mendirikan papan sembahyang untuk para makhluk hidup kecil, setiap hari tidak melupakan mereka, setiap hari berterimakasih atas kerjasama mereka dengan kami.


問:大概兩年前我家來了很多蟑螂,甚至於爬到桌上,讓小孩受到驚嚇。據說可以提前三天跟蟑螂說,讓牠們搬走之後再噴藥。我提前三天講了,但蟑螂還是沒有搬走。無奈之下只好噴藥,家裡從此沒有蟑螂了。而不久我就懷孕,小孩生下來很健康、聰明。但對蟑螂我一直心存愧疚,覺得自己沒有慈悲、定力、智慧,什麼原因導致我今世有這種業報?這件事情對我小孩有沒有影響?

答:人在世間,凡事都不出因果的定律。在日常生活中,對這些小動物,人家與牠們有感應,我們沒有感應,原因在哪裡?誠心!沒有感應是我們誠意不夠,大概有百分之八、九十的誠意就能感動牠們;我們的誠意才三、五分,不能感動。要有真誠的愛心!我們同學當中學這個方法的人很多,都有感應。為什麼我們沒有?還是要回頭來問自己,認真努力反省自己是否用真誠心和這些小動物溝通了。我們在與螞蟻、蚊蟲、蒼蠅、蟑螂等溝通的時候,都是要誠誠懇懇像對佛菩薩一樣,合掌禮敬,稱牠菩薩,蟑螂菩薩、螞蟻菩薩,絕不能用輕慢心。我們和牠溝通之後,迴避一、兩個小時,牠一定都走了。所以跟對人一樣,要尊重,不能夠輕慢無禮,也不能夠威脅、要脅,要很尊重。牠們到這邊來,當然有很多都是找食物的,我們把食物放在戶外,供養牠們,牠們會合作的。一切眾生都有靈性,佛說一切眾生都有佛性,一定要真誠懇切才能感動這些小動物。過去我們不懂這個道理,傷害了牠們,我們常常懺悔,自己誦經、念佛迴向給牠。我們這個佛堂裡都供養著小畜生的牌位,天天不忘記牠們,天天感謝牠與我們的合作。21-268-0001


Tidak ada komentar:

Posting Komentar